Live-PG


Tinjauan Perkembangan Kognitif Anak

Psikologis anak

Anak adalah seolah replica dari seorang manusia. Jadi meskipun tubuhnya mungil, dan memiliki keterbatasan dalam segala hal dibandingkan dengan seseorang manusia dewasa, namun anak tetap memiliki ciri-ciri yang sama seperti halnya manusia dewasa. Cirri yang utama adalah adanya perkembangan.

Perkembangan seorang anak dapat dibagi dua golongan yang umum yakni, perkembangan fisik sang anak  serta perkembangan kejiwaan atau psikologis anak. Perkembangan keduanya memiliki fase-fase perubahaan yang berbeda dan khas.

Pengertian Kognitif Anak

Hampir setiap ahli psikolog mempunyai pemahaman yang sama tentang perkembangan kognitif anak terbagi atas empat tahapan umum yakni, masa-masa antara 0 hingga 24 bulan, 18 bulan hingga 7 tahun, kemudian anak usia 7 hingga 11 tahun serta perkembangan yang dimulai pada usia 11 tahun. Perkembangan kognitif anak mempunyai makna sebagai perilaku yang menekankan pada aspek intelektual seperti keterampilan berpikir, pengertian dan pengetahuan dasar.

Usia 0-18 bulan, Tahap Pengembangan Rasa Percaya

Pada usia 0-18 bulan merupakan tahap pertama perkembangan psikologi bayi. Pada tahap ini seorang bayi sangat bergantung pada orang lain (orang tuanya) untuk memahami kebutuhan-kebutuhannya. Melalui pengalaman ini seorang bayi akan belajar untuk percaya bahwa kebutuhan-kebutuhan dasarnya akan dipenuhi.
Pada usia ini kemampuan komunikasi bayi sangat terbatas. Orang tua harus bisa mengartikan tangisan dan kelakuan bayi untuk bisa memahami kebutuhan-kebuthannya. Dengan memahami mereka, maka orang tua telah menolong bayinya untuk mengembangkan fondasi rasa percaya yang kuat dari dalam dirinya. Hal ini akan membentuk cara pandangnya terhadap dunia untuk sepanjang sisa hidupnya.
Tingkah laku bayi yang harus diperhatikan orang tua terhadap bayi mereka adalah :

    Menangis
    Rewel
    Membutuhkan banyak bantuan
    Menunjukkan rasa takut
    Tampak tidak enerjik

pengembangan menurut piaget

Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu 1) kematangan, sebagai hasilperkembangan susunan syaraf; 2) pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara orgnisme dengan dunianya; 3) interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social, dan 4) ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan atau system mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mempau mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.System yang mengatur dari dalam mempunyai dua factor, yaitu skema dan adaptasi. Skema berhubungan dengan pola tingkah laku yang teratur yang diperhatikan oleh organisma yang merupakan akumulasi dari tingkah laku yang sederhana hingga yang kompleks. Sedangkan adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas proses asimilasi dan akomodasi

PROSES KOGNITIF PIAGET

Ø  Skema à kerangka kognitif / kerangka referensi

Ø  Asimilasi àproses sso memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yg sudah ada

Ø  Akomodasi àmenyesuaikan diri dengan infomasi yg baru

Ø  Organisasi à mengelompokkan perilaku/ konsep kedalam kelompok2 yg terpisah ke dalm sistem kognitif yang lebih tertib, lancar; dengan menggunakan kategori2 à meningkatkan LTM

Ø  Ekulibirasi à bergerak dari satu tahap ke tahap yg lain à rawan konflik dalam usahanya memahami unia (dsekulibium). Jika berhasil akan mendapatkan keseimbangan pemikiran

Jean Piaget menekankan bahwa anak-anak membangun secara aktif dunia kognitif mereka; informasi tidak sekadar dituangkan ke dalam pikiran mereka dari lingkungan.

Seorang anak melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa.

Tahap-tahap perkembangan Piaget :

F Tahap sensorimotorik (0-2 tahun)

F Tahap praoperasional (2-7 tahun)

F Tahap operasi konkret (7-11 tahun)

F Tahap operasi formal (mulai 11 atau 12 tahun)

TAHAPAN PERKEMBANGAN PIAGET

Kemauan dalam kemampuan kognitif dianggap bertahap dan teratur selama masa kanak-kanak, tetapi Piaget menggambarkan urutan dari 4 tahap kualitatif tertentu, yaitu : Tahap Sensorimotor (0-18 bulan), Tahap Praoperasional (18 bln sampai 7 tahun), Tahap Operasional Konkret (7-12 tahun) dan Tahap Operasional Formal (12 tahun dan seterusnya). Urutan ini tidak berubah – ubah, sehingga tiap-tiap anak normal akan melalui tahap-tahap ini dalam urutan yang sama

1. Tahap Sensorimotor

Pertumbuhan kognitif didasarkan pada tindakan panca indera dan motorik. Dimulai dengan tindakan yang terutama berbentuk reaksi refleks. Dalam tahap terakhir dari periode sensori motor, anak membentuk gambaran mental, dapat meniru tindakan orang lain yang telah lalu dan merancang arti baru dari pemecahan persoalan dengan menggabungkan skema yang didapat sebelumnya dengan pengetahuan secara mental. Dalam periode singkat dari 18 bulan atau 2 tahun “anak itu telah mengubah dirinya dari organisme yang sama sekali tergantung pada sifat refeleks bawaan lainnya menjadi orang yang mampu berpikir secara simbolik”

o  Tahap Sensorimotorik

1.   Berlangsung pada usia 0 – 2 tahun.

2.   Perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang pesat dalam kemampuan bayi mengorganisasikan & mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan2 dan tindakan2 fisik.

n   Tahap sensorimotorik  terbagi 6 periode

1.       Periode 1:  refleks (0 – 1 bulan)

2.       Periode 2:  kebiasaan (1 – 4 bulan)

3.       Periode 3:  reproduksi (4 – 8 bulan)

4.       Periode 4:  koordinasi skemata (8 – 12 bulan)

5.       Periode 5:  eksperimen (12 – 18 bulan)

6.       Periode 6:  representasi (18 – 24 bulan)

n    Ciri-ciri sensorimotor

1.       Didasarkan tindakan praktis.

2.       Inteligensi bersifat aksi, bukan refleksi.

3.       Menyangkut jarak yang pendek antara subjek dan objek.

4.       Mengenai periode sensorimotor:

q   Umur hanyalah pendekatan. Periode-periode tergantung pd banyak faktor: lingkungan sosial dan kematangan fisik.

q   Urutan periode tetap.

q   Perkembangan gradual dan merupakan proses yang kontinu.

q   Fungsi semiotik pd beberapa gejala

q   Imitasi tak langsung à membuat imitasi yang secara tidak langsung dari bendanya sendiri. Contoh: anak bermain kue-kuean sendiri, pasar-pasaran.

q   Permainan simbolis. Contoh: mobil-mobilan dengan balok-balok kecil.

q   Permainan simbolis dapat merupakan ungkapan diri anak.

q   Fungsi semiotik lanjutan

q   Menggambar. Anak dapat menggambar realistis tetapi tidak proporsional. Contoh: gambar rumah dan pepohonan tegak lurus di lereng pegunungan.

q   Mengetahui bentuk-bentuk dasar geometris: bulat, bundar, persegi.

q   Bahasa ucapan. Anak mulai menggunakan suara sebagai representasi benda atau kejadian.

q   Perkembangan bahasa sangat memperlancar perkembangan konseptual anak dan juga perkembangan kognitif anak.

q   Menurut Piaget: perkemb bahasa merupakan transisi dari sifat egosentris ke interkomunikasi sosial.

2. Tahap Praoperasional

Manipulasi symbol. Hal ini dinyatakan dalam meniru yang tertunda (menghasilkan suatu tindakan yang telah dilihat di masa lalu) dan dalam imajinasi anak-anak atau pura-pura bermain. Anak-anak sudah mampu menggunakan tanggapan simbolik. Namun pada tahap ini, anak-anak masih memiliki keterbatasan berpikir dalam beberapa hal penting. Menurut Piaget karakteristiknya adalah egosentris; anak praoperasional mempunyai kesulitan untuk membyangkan bagaimana benda-benda itu terlihat dari perspektif orang lain

3. Tahap Operasional Konkret

Penentuan pencapaian tahap operasi konkret ini ialah kemampuan untuk melakukan operasi mental yang fleksibel dan dapat diputar balikkan sepenuhnya. Anak-anak pada tahap ini mengerti peraturan dasar logis tertentu (disebut grouping oleh piaget) dan karenanya mampu berpikir logis dan kuantitatif dengan cara yang tidak kelihatan dalam tahap praoperasional. Anak-anak pada tahap ini mampu berperilaku obektif dalam mengkai kejadian. Mereka uga mampu untuk desenter, yaitu memusatkan perhatiannya pada beberapa atribut sebuah benda atau kejadian secara bersamaan dan mengerti hubungan antar dimensi. Tahap operasi konkret (7-11 tahun)

n  Logika tentang sifat reversibilitas dan kekekalan.

n  Berpikir decentering, seriasi, klasifikasi, kesimpulan probalistis.

n  Tidak lagi egosentris.

n  Masih terbatas pada hal-hal konkret.

n  Belum dpt memecahkan persoalan yang abstrak.

4. Tahap Operasi Formal

Salah satu ciri jelas dalam tahap perkembangan ini ialah kemampuan untuk berpikir tentang masalah – masalah hipotetis—apa yang terjadi—maupun yang nyata dan berpikir kemungkinan-kemungkinan seperti juga yang actual. Anak sudah dapat memanipulasi gagasan tentang situasi hipotesis. Tanda lain dari pemecahan masalah dalam tahap operasi formal yaitu mencari pemecahan secara sistematis, bila berhadapan dengan sebuah masalah orang dewasa, untuk menimbang semua kemungkinan untuk memecahkan masalah dan dengan hati – hati mempelajari logika dan keefektifan masing-masing.

Tahap operasi formal (mulai 11-15 tahun)

Mulai perkembangan reasoning dan logika remaja.

Asimilasi dan akomodasi berperan membentuk skema lebih menyeluruh.

 Pemikiran remaja = dewasa secara kualitas, namun beda kuantitas, skema org dewasa lebih banyak.

Pemikiran deduktif, induktif dan abstraktif.

Dalam pemikiran operasi formal, operasi mental diorganisasi dalam urutan operasi yang lebih tinggi (Higher-order operations). Higher-order operations ialah cara mengunakan aturan abstrak untuk memecahkan sejumlah masalah.

TAHAPAN PERKEMBANGAN BAYI 0-18 BULAN

0-1  bulan
Menunjukkan perilaku pemicu kasih sayang, menangis, meringkuk, mendekut, Mengangkat kepala, Tangan terkepal erat, Menangis, mendengkur, tersenyum, menangis di saat tidur, penglihatan masih buram , Tidur, bangun, makan, secara tidak menentu, Tingkah lakunya lebih sering dilakukan secara reflex Sentuhan kulit dengan kulit, digendong dengan tangan atau gendongan, makan tanpa dijadwal, mengadakan kontak mata, dan mendengar suara bunda

2 bulan

Terhubung secara visual dengan bunda Lengan dan kaki relaks, kepala diangkat setinggi 45 derajat, kepala masih terhuyung bila digendong dalam keadaan duduk. Sebagian jari mulai membuka, mulai dapat menggenggam giring-giring Ia bisa menjerit, membuat suara seperti sedang minum, dada berbunyi Tersenyum dengan responsif, bisa membaca suasana hati orangtua, sibuk dengan ibu jarinya, mengadakan kontak mata, memerhatikan orang yang bergerak, menangis bila diturunkan dari gendongan. Mulai senang berkomunikasi, protes bila kebutuhannya tidak terpenuhi, memberi isyarat. Membuat asosiasi bahwa tangisan berarti digendong atau disusui. Digendong dalam kain gendongan, melihat ke arah yang bergerak, suka musik klasik, berbaring di dada ayah

3 bulan

Memainkan tangan Lengan dan kaki digerakkan secara sempurna, dapat membuat gerakan bebas dan memutar Kepala diangkat lebih tinggi dari punggung, kepala bisa diangkat tegak saat digendong. Berguling Sudah bisa menggoyangkan giring-giring, bisa mengisap ibu jari Membuat suara lebih keras, mulai tertawa Bisa menyebabkan orang bereaksi dengan senyum, tangisan, dan bahasa tubuh Bersandar di dada bunda, bermain dengan tangannya sendiri, menunjuk ke sesuatu yang bergerak

4 bulan

Bisa mengamati dengan akurat, sudah bisa mengangkat lengan ketika ingin digendong, tertawa geli bila digelitik Bisa memeluk dengan dua tangan, menggenggam, memegang dada bunda Mengangkat dada dan perut atas saat tengkurap Tahu bahwa orang dan benda memiliki nama (contohnya kucing) Menyapa si pengasuh dan mengajaknya bermain, memainkan jemari, bermain dengan mainan bayi, menggelindingkan bola, posisi menghadap ke depan bila digendong

5 bulan

Meraih sesuatu dengan satu tangan Berguling ke belakang, bisa melakukan posisi push-up, bisa mengjangkau jari kaki, mainan dapat dipindahkan dari tangan yang satu ke tangan lainnya dan ke mulut Menengok ke arah orang yang berbicara, berusaha meniru suara-suara, tertarik pada warna, menggunakan tangan untuk mendorong bila ia sedang tidak mau diganggu
Mendorong dengan menggunakan kaki, memencet hidung bunda, menarik rambut, meraba dan menyembunyikan mainannya, duduk di kursi bayi dan bermain di pangkuan, bermain cilukba

6 bulan

Duduk sendiri, berguling-guling, berdiri dengan berpegangan Menunjuk mainan, sudah bisa menjumput Senang akan suaranya: berteriak, tertawa, menggeram, serta meniru sikap wajah dengan lebih baik Lebih lama bermain Bermain dengan balok-balok, membanting mainan, diayun-ayun, bila digendong posisinya berubah menjadi di pinggang

6-9 bulan

Merangkak, duduk tegak, mendorong badan ke atas sampai berdiri, menjumput denganibu jari dan telunjuk, makan sendiri (berantakan), menjatuhkan mainan Terus merespon bila namanya disebut
Bergoyang seirama musik, bermain cilukba, memainkan makanan, permainan yang menggunakan kata-kata dan irama, menggelindingkan bola, tertarik pada objek kecil

9-12 bulan

Sering merangkak, dari duduk bisa menjadi merangkak sendiri, berkeliling di sekitar perabotan, berdiri tanpa berpegangan, langkah pertama masih kaku, belum tegap Menggenggam erat, menunjuk dan mencongkel dengan jari telunjuk, menumpuk dan menjatuhkan balok-balok, menunjukkan dominasi tangan Mengatakan “mama” dan “dada”, mengerti kata ‘tidak’, mengerti sikap tubuh seperti melambaikan tangan Menunjukkan ingatannya akan kejadian yang baru berlalu, ingat letak mainannya ketika tertutupi Berhenti menangis ketika bertemu bunda, menunjukkan kegelisahan akibat perpisahan
Bermain dengan wadah-wadahan: mencampur, mengisi, menimbun. Merogoh isi kantong ayah, mengamati diri sendiri di depan cermin, membanting dan mencocokkan tutup dengan wadah, menumpuk dua atau tiga balok. Ibu perlu waspada bila:

* Belum bisa merangkak
* Belum bisa tengkurap
* Tidak dapat mengambil barang yang berada di depannya
* Belum bisa mengucapkan sepatah kata
* Belum bisa menirukan gerakan tubuh, tidak bisa melambaikan tangan atau menggelengkan kepala
* Belum bisa menunjuk barang atau gambar

12-15 bulan


Berjalan Menggunakan peralatan seperti sikat gigi dan sisir, memegang botol, lebih gampang dipakaikan baju Mengucapkan 4-6 kata yang dapat dimengerti, mengenali nama dan menunjuk ke orang yang ia kenal, tertawa saat melihat gambar lucu Mulai mempelajari cara mencocokkan sesuatu Mendorong dan menarik mainan ketika berjalan, melempar bola, permainan dengan menyentuh, mengosongkan laci dan mengmbil isinya, menjelajahi bahu ayah, berbicara pada mainan, meniru suara binatang

15-18 bulan

Mengerti bahasa sederhana, mengendarai mainan beroda empat, mencoba menendang bola walau sering meleset, membuka laci, menurut ketika dipakaikan baju, mengonsumsi makanan berkuah, Mengatakan 10-20 kata yang bisa dimengerti Mengamati bermacam bentuk, mengenali gambar dibuku Berlari walau kadang-kadang terjatuh, Mendorong kereta mainan, mengetukkan palu karet mainan, melakukan permainan bagian-tubuh “mana Hidung”, menari seirama dengan musik, memutar dan menekan kenop, bermain cilukba dan berkejaran

Categories:

Leave a Reply