Live-PG

Bagi para pecinta makanan alias yang hobi makan, usaha kuliner mungkin adalah salah satu pilihan bagi mereka yang ingin memulai usaha. suatu bisnis akan dapat maju dan berkembang jika berangkat dari suatu hobi. Hobi makan, usaha kuliner. Hobi otak atik motor, usaha bengkel motor. Hobi memelihara ikan, usaha ikan hias. Dan seterusnya..

Tetapi walaupun sebuah bisnis itu berawal dari hobi, tetap harus memperhatikan kaidah kaidah bisnis yang berlaku umum agar dapat maju dan berkembang.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun usaha kuliner :

1.    Buat perencanaan

Biasakan selalu untuk membuat perencanaan dalam hal apapun. Terutama adalah membuat perencanaan hidup anda sendiri. Ingin menjadi apa atau siapa, anda dalam hidup ini.begitu pula dengan memulai sebuah usaha, haruslah ada perencanaan terlebih dahulu. Saya yakin anda pasti pernah mendengar yang namanya “business plan” alias perencanaan bisnis. Nanti akan saya bahas tersendiri dalam postingan selanjutnya. Secara garis besar, rencana bisnis yang anda buat itu minimal mencakup beberapa hal, seperti ; modal, jenis usaha, nama usaha, harga, lokasi, tempat, dan produk.

2.    Lokasi, Tempat Usaha, Fasilitas

Dalam memilih lokasi usaha harus mempertimbangkan hal-hal seperti; mudah terlihat, sesuai dengan pasar sasaran, fasilitas parkir luas, dan lainnya. Tempat usaha setidaknya harus memperhatikan kebersihan lingkungan dan kebersihan toko. Karena usaha kuliner sangat sensitif dengan kebersihan tempat, jika pelanggan anda melihat bahwa warung/toko/restoran anda dalam keadaan tidak terurus kebersihannya, mereka akan berpikir dua kali untuk kembali ke warung/toko/restoran anda. Berikutnya adalah fasilitas, fasilitas tempat yang anda sediakan akan menjadi sebuah pembeda antara anda dengan warung/toko/restoran yang lain. Dengan kata lain, fasilitas yang memadai, tempat yang bersih dan nyaman, serta lokasi yang terjangkau ; akan membuat warung/toko/restoran anda menjadi lebih kompetitif dengan warung/toko/restoran lain yang sejenis.

3.    Kualitas dan Konsistensi Rasa

Sebenarnya Usaha kuliner adalah sebuah usaha yang menawarkan produk berupa “rasa”. Dan karena yang anda jual adalah rasa, maka anda tidak boleh main-main dalam pembuatan/ proses pengolahan makanan. Mulai dari pemilihan bahan baku, kebersihan alat-alat masak, takaran bumbu, hingga bentuk penyajian makanan harus anda perhatikan secara detail. (Jika anda memiliki sebuah bisnis, maka anda harus memperhatikan setiap detail bisnis anda.) kualitas masakan anda harus disesuaikan dengan pasar sasaran anda, jika anda membidik kelas atas atau menengah, maka kualitas rasa masakan anda haruslah nomor satu bila dibandingkan dengan masakan sejenis. Tentu saja kualitas rasa berbanding lurus dengan harga, jika kualitas masakan anda nomor satu sudah pasti harga per porsinya lebih mahal daripada yang lain. Dan pelanggan anda tidak akan keberatan merogoh kocek lebih dalam jika memang itu adalah harga yang harus dibayar untuk sebuah masakan dengan kualitas rasa nomor satu.

Lain halnya jika anda membidik pasar kelas bawah, mereka tidak terlalu mempertimbangkan rasa makanan, bagi mereka pertimbangannya hanya sebatas pada harga yang terjangkau, itu sudah cukup bagi mereka.

Tetapi yang lebih penting adalah sebuah konsistensi rasa dari masakan anda. Banyak sekali usahawan kuliner yang gulung tikar ditinggalkan pelanggan dikarenakan mereka tidak bisa mempertahankan konsistensi kualitas rasa. Hari ini enak, besok hambar, lusa kurang enak…. Customer yang datang pada hari ini, mungkin akan datang lagi besok, dan ketika mencicipi makanan yang rasanya tidak sama seperti kemarin. Mereka akan pergi mencari tempat lain yang menawarkan masakan yang lebih enak lagi. Pelanggan sangat kritis terhadap rasa, karena itu anda sebelum memulai usaha kuliner haruslah sudah memliki resep masakan yang benar-benar paten, dalam arti tidak akan berubah rasa karena sudah memiliki takaran-takaran dan standar memasak yang konsisten. Standar seperti, kualitas minimum bahan baku, berat timbangan bumbu, lama pemasakan, besarnya api, cara mengaduk, pemakaian alat tertentu dan lain-lain.

4.    Harga

Yang tidak kalah penting dari usaha kuliner adalah masalah harga. Mungkin bagi kalangan atas, harga tidaklah menjadi masalah asalkan kualitas masakan memang benar-benar paling top. Lain halnya jika anda membuka usaha kuliner untuk kalangan menengah, mereka sangat kritis dengan harga. Mereka selalu membandingkan antara sajian makanan dengan harga, kalau menurut mereka harga yang dipatok itu terlalu menggetok, akhirnya mereka akan kapok untuk datang lagi. Sebaliknya jika mereka rasa bahwa masakan anda sangat proporsional dengan harga, mereka bisa menjadi pelanggan yang loyal (kecuali mereka telah menemukan tempat makan baru yang menawarkan masakan lebih enak dengan harga yang lebih murah). Untuk kalangan bawah, justru harga adalah nomor satu, apapun masakan nya minumnya teh botol sosro yang penting harganya terjangkau kantong.

5.    Pemasaran

Jangan pernah meremehkan kekuatan dari marketing, karena pemasaran lah yang menjadi ujung tombak bisnis anda. Fungsi dari pemasaran adalah sebagai sarana komunikasi antara perusahaan dengan konsumen. Dengan pemasaran anda memberitahukan kepada pelanggan atau calon pelanggan mengenai produk usaha yang anda tawarkan. Banyak trik pemasaran yang bisa anda terapkan dalam usaha kuliner, misalnya mengundang semua saudara, tetangga, kerabat dan relasi anda pada pembukaan perdana restoran anda, sehingga orang-orang yang kebetulan melintas depan restoran anda akan tergoda untuk ikut antri memesan makanan karena penasaran dengan suasana tersebut.

Pemasaran usaha kuliner hendaknya dilakukan secara teratur dan berkelanjutan, jangan hanya pada saat pembukaan perdana saja. banyak sekali usaha kuliner yang tidak memanfaatkan pemasaran untuk mengembangkan usahanya, mereka hanya mengandalkan pemasaran yang mouth to mouth saja tanpa ada usaha yang lain. Usaha kuliner yang mempunyai fungsi pemasaran yang efektif saat ini terlihat pada usaha kuliner yang sifatnya waralaba, itupun juga waralaba luar negeri seperti KFC, McDonald, Hoka Hoka Bento. Mereka benar-benar menerapkan fungsi pemasaran dengan sebenarnya, dengan membuat iklan media massa berupa cetak atau elektronik atau membuat sebuah program bagi-bagi hadiah bagi pengunjung walau hadiah yang diberikan harganya tidak seberapa tetapi sangat efektif dalam menarik pengunjung untuk datang kembali. Contohnya, ketika saya berkunjung bersama keluarga ke sebuah restoran waralaba terkenal dari luar negeri, mereka memberikan sebuah balon yang bisa dibentuk seperti binatang kepada anak saya, saya terkesan dengan manajemen restoran yang sangat memperhatikan hal-hal kecil seperti itu bagi pelanggannya. Mereka dapat melihat bahwa banyak pelanggan restoran yang membawa anak kecil, dan mereka memberikan balon kepada setiap pelanggan yang membawa anak. Dengan investasi yang relatif kecil mereka telah menanamkan perasaan kepada pelanggan untuk menjadi loyal. Dan tujuan dari marketing pun tercapai yaitu menciptakan pelanggan baru dan membuat loyal pelanggan lama.

6.    Inovasi

Salah satu syarat untuk bisa maju dan berkembangnya sebuah usaha adalah inovasi yang terus menerus atau berkelanjutan. Inovasi dapat diartikan sebagai sebuah upaya untuk melakukan perbaikan atau pun terobosan terobosan tertentu sehingga usaha selalu dalam keadaanfresh. Inovasi dilakukan ketika sebuah usaha berada dalam siklus stagnan atau penurunan, baik dalam jumlah pelanggan atau jumlah profit yang diterima. Sebaiknya inovasi dilakukan pada semua siklus hidup usaha.

Dalam hal usaha kuliner, inovasi dapat dilakukan dengan cara; menambah menu baru yang lebih enak, mengubah menu lama melalui tampilan masakan yang lebih attractive, mengubah dekorasi restoran, pemakaian seragam kerja pada karyawan, menggratiskan minuman tertentu, membuat sebuah game tertentu selama menunggu makanan tiba, membuat sebuah kuiz yang pemenang nya boleh makan sepuasnya, para karyawan diwajibkan senyum, bahkan kalau perlu terapkan sistem member bagi para pelanggan.

Inovasi itu hukumnya adalah WAJIB bagi semua para pengusaha / entrepreneur, karena inovasi lah yang akan membuat usaha tetap survive bahkan maju pesat. Bahkan sebuah buku bisnis membuat sebuah judul yang kontroversial, INOVASI ATAU MATI…

Categories:

Leave a Reply