Live-PG


Pengertianya :

Film adalah media    untuk merekam gambar yang terdiri dari lapisan tipis. Lapisan ini mengandung emulsipeka diatas dasar yang fleksibel dan transparan. Emulsi terdiri dari perak halida  yaitu  senyawa  peka cahaya  dari  butiran  mikroskopik  bromik  perak  yang  dilekatkan  oleh gelatin  yang  menjadi  gelap  jika terkena  cahaya.  Karakteristik  dari emulsi  adalah  peka  warna,  peka  cahaya,  membedakan  warna/gelap terang (contras), berisi butiran perak halida, menentukan kemampuan merekam detail, menentukan kecerahan  . Ketika  film  secara  selektif terkena  cahaya  yang  cakup ,  sebuah  gambar  tersembunyi  akan terbentuk.  Bentuk  gambar  tersembunyi  dapat  terlihat  jika  film  yang telah  tergulung    kedalam selongsongnya  kemudian  dicuci  dengan tehnik khusus.


Read More …


Berdasarkan Sistem Pengamatan :

Kamera Non Refleks
Adalah kamera yang tidak menggunakan cermin putar. Antara lain kamera langsung jadi (Polaroid) dan Kamera Kompak.

Kamera Refleks
Adalah  kamera  yang  menggunakan  cermin  putar  untuk  memantulkan objek  gambar  pada  bidang pengamatannya.  Yang  termasuk  kamera refleks adalah jenis kamera SLR (Single lens reflect) atau RLT (reflek lensa tunggal)  dan  Kamera  TLR  (twins  lens  reflect)  atau  RLK  (refleks  lensa kembar).


Berdasarkan Formatnya
Film  terdiri  dari  film  negatif  dan  positif.  Kedua  jenis  film  tersebut mempunyai ukuran yang berbeda-beda atau dinamakan format film. Format film disesuaikan dengan jenis kamera yang digunakan.

Kamera format 35 mm (Small format camera)
Kamera ini menggunakan format film  35 mm. Kelebihannya  adalah enak dipegang,fleksibel dan ringan. Kekurangannya adalah pada hasil pembesaran  foto.  Foto  yang  masih  bisa  dicetak  dengan  hasil  baik, biasanya hanya seukuran majalah.

Kamera format medium (medium format camera)
Kamera  ini menggunakan  format  film  120  mm.  Umumnya  digunakan untuk memotret objek orang, potrait atau foto model.

Kamera format besar (large format camera)
Kamera   format   besar   biasa   disebut   view   camera.   Kamera   ini menggunakan  film  4  x  5  inci  atau 8  x  10  inci.  Umumnya  digunakan untuk  pemotretan  studio  dan  memiliki  bukaan  diafragma  yang  kecil (f/45,f/90).  Akibatnya  kamera  ini  mampu  menambah  ruang  tajam gambar sehingga detil gambar semakin baik.

Semakin  besar  format  kamera,  semakin  baik  kemampuannya  untuk menyempurnakan gambar.  Semakin besar  format  film,  semakin  besar kemampuannya untuk menghasilkan gambar yang baik  (jika dilakukan pembesaran gambar).

Berdasarkan Sistem Bidiknya


View camera
View  camera,  pembidikan  dilakukan  secara  horizontal  dan  langsung pada lensa utama kamera. Proyeksi gambar terbalik dari obyek benda yang dibidik. Umumnya, kamera ini digunakan untuk memotret still life di  studio  karena  dapat  menyempurnakan  perspektif  dan  menambah ruang tajam.

View finder camera (range finder camera)
Pembidikan kamera ini dilakukan secara horizontal dan tidak langsung pada  lensa  utama  tetapi  melalui jendela  bidik  ke  objek  yang  akan dipotret  . Penentu jarak  (focus) dibantu oleh sebuah lensa kecil yang berada   di   samping   pengamat   bidikan   sehingga   menimbulkan bayangan.  Jika  gelang  pengatur  jarak (ring  focus)  diputar  bayangan akan bergerak sampai bersatu dengan objek yang akan dipotret. Lensa utama kamera ini tidak bisa ditukar.

Singgle Lens reflect (Reflect lensa tunggal)
Pembidikan kamera ini dilakukan secara horizontal dan berpandangan langsun  dengan  lensa  utama.  Lensa  berfungsi  untuk  meneruskan bayangan ke obyek pembidik dan meneruskan bayangan obyek ke film. Apabila  tombol  pelepas  di  tekan,  cermin  akan  terangkat  ke  atas sehingga  tidak  menghalangi  objek  ke  dalam  film.  Lensa  kamera  ini dapat dibuka dan diganti dengan lensa lain.

Twins lens reflect ( Reflect lensa kembar)
Pembidikan  kamera  ini  dilakukan  secara  vertical  pada  bagian  atas lensa  dan  tidak  langsung  ke  lensa utama  (lensa  bagian  bawah) . Lensa   bagian   atas   berfungsi   untuk   menangkap   obyek   yang dipantulkan oleh cermin ke pembidik, sedangkan lensa bagian bawah berfungsi menangkap obyek untuk diteruskan  ke  film. Kedua  lensa bergerak  bersama-sama  sampai  obyek  yang  akan  dipotret  tampak menyatu.

Kamera Reflect Lensa Tunggal   (RLT)

Mengapa kita menggunakan kamera RLT ;   karena kamera jenis ini lebih popular digunakan khususnya pekerjaan fotografie lapangan. Kamera ini menggunakan lensa yang sama untuk membidik dan merekam gambar pada film.  Pandangan yang kita lihat di jendela pembidik adalah gambar foto yang akan kita peroleh pada film.

Cara Kerja Kamera RLT
Diawali dengan masuknya cahaya   melalui lensa, Cahaya akan dipantulkan oleh kaca pembidik ke penta prisma   yang berada dipuncak kamera yang kemudian   membalik   dan   meneruskan   gambar   tersebut ke   jendela pembidik, sehingga mata kita bisa melihat pemandangan yang ditangkap oleh  lensa,  fokus-tidaknya  obyek  akan  terlihat  pada  layar.    Pada  saat tombol pelepas rana ditekan, secara otomatis cermin pembalik terangkat, Bersamaan  dengan  proses  tersebut,  tirai  rana  terbuka  sesuai  dengan kecepatan yang diatur pada gelang kecepatan. Di belakang tirai rana inilah film  dibentangkan  sehingga cahaya  yang  masuk  akan  mengenai  film. Setelah  cahaya  mengenai  film  tirai  rana  menutup  kembali , cermin pembalik   turun   seperti   keadaan   semula   sehingga   potografer   bisa mempersiapkan pengambilan foto berikutnya.

Panel Kamera SLR/RLT dan Fungsinya
Walaupun panel-panel pada setiap kamera SLR/RLT   memiliki bentuk yang berbeda, tetapi fungsi dan kegunaannya tetap   sama . Panel-panel pada kamera SLR/RLT   antara lain :

1. Badan kamera (camera body) berfungsi sebagai kotak kedap cahaya sehingga film hanya menerima cahaya yang datang dari lensa.

2. Tuas pengokang film (film advance lever), untuk menyiapkan kamera pada posisi siap bidik, sekaligus memajukan film ke bingkai berikutnya.

3.  Tuas  bidikan  ganda     (multiple  exposure  lever)  untuk  memasang kamera  pada  posisi  siap  bidik tanpa  memajukan  film  ke  bingkai berikutnya .  Alat  ini  digunakan  untuk  melakukan  pemotretan  pada bingkai  yang  sama  lebih  dari  satu  kali .  Umumnya  alat  ini  dipakai bersamaan dengan pengokangan film.

4.  Gelang  Kecepatan  rana     (shutter  speed  ring),  berfungsi  untuk mengatur     (waktu)  lamanya  cahaya yang  masuk  kedalam  kamera kemudian  mengenai  emulsi  film.  Gelang  kecepatan  rana  di  tandai dengan angka  1,2,4,8,15,30,60,125,200,500,2000 yang model terbaru sd. 4000,   jika   gelang  kecepatan menunjukan  angka 60  artinya kecepatan tirai rana untuk meloloskan cahaya adalah 1/60 detik.

5.  Gelang  kecepatan  film,  ASA/ISO  (film  speed  ring)  ,  gelang  penunjuk angka  ISO  film  untuk  mengendalikan  kamera  agar  bekerja  sesuai dengan kepekaan film yang digunakan.

6.  Sepatu  lampu  kilat    (hot  shoes  contact),  tempat  untuk  memasang lampu kilat pada kamera.

7.  Terminal  sinkronisasi  lampu  kilat     (  sync  cord  terminal),  soket  untuk memasang kabel tambahan yang dihubungkan dengan lampu kilat.

8. Gelang kompensasi pencahayaan  (exposure compensation ring), untuk mengatur  jumlah  pencahayaan    yang  lebih  banyak  atau  sedikit  dari jumlah yang ditunjukan oleh gelang kecepatan

9.  Tuas  penggulung  balik  (  film  rewind  crank),  untuk  menggulung  film kembali kedalam selongsongnya.

10. Kunci pelepas lensa (lens release button) , tombol untuk memasang atau melepas lensa.

12.  Tuas  pengontrol  ruang  tajam  (depth  of-field  preview  lever),  untuk mengetahui ruang tajam   yang   dapat direkam oleh kamera.

13.  Penangguh    waktu  (self timer), tuas yang digunakan jika pemotret ingin ikut berpose.

14.  Tombol pelepas rana  (shutter release button), untuk menjepretkan
    kamera (memotret).

15.  Jendela  penghitung  frame  (frame  counter)  ,  untuk  melihat  jumlah bingkai film yang sudah terpakai.

16. Gelang focus (focusing ring), untuk mengatur focus.

17. Gelang diafragma     (aperture ring), untuk mengatur pemilihan bukaan diafragma, yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk kedalam  kamera  melalui  lensa.  Di  tandai  dengan  angka 1,4,2,2.8,4,5.6,8,11,16,12 dan seterusnya.


Read More …


Pengertiannya :

Kamera berasal dari kata-kata “CAMERA” yang berarti ruang atau
kotak. CAMERA OBSCURA berarti kotak gelap (tidak tembus sinar).

Kamera foto yang paling sederhana dapat dibentuk oleh sebuah lubang kotak kedap sinar dengan sebuah lubang kecil sebesar jarum yang sebagai disebut “Pinhole Camera”.
Read More …